Wednesday 4 December 2013

Misteriusnya Data Tutupan Lahan dari Dirjen Planologi Kehutanan (Bagian 2)

Minggu lalu, (bener-bener) tanpa sengaja saya menulis Misteriusnya Data Tutupan Lahan dari Dirjen Planologi Kehutanan setelah mendapati kejanggalan data hasil interpretasi tutupan lahan di TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat dan TN Bukit Barisan Selatan. Dan seperti sudah diatur oleh Tuhan, bahwa dalam waktu beberapa hari setelahnya, akan ada acara Sosialisasi WebGIS di Kementrian Kehutanan. Singkat cerita akhirnya saya diundang ke acara tersebut.

Tentu saja rasa penasaran saya dijawab oleh panitia dan tim WebGIS (walau jujur saya gak puas dengan jawabannya). Dijelaskan oleh mereka bahwasannya data KML yang saya download dari WebGIS adalah data yang salah. Data yang benar adalah data yang ada dalam peta interaktif. Untuk sementara saya mengiyakan, diam dan menerima penjelasan yang ada.


Pulang dari acara, saya kembali iseng buka-buka webGIS. Saya download Peta Penutupan Lahan tahun 2006 dan 2009 versi cetak. Saya memilih peta lembar 0619 yang mana itu memuat wilayah TN Gunung Leuser bagian sayap timur. Tak hanya itu saya juga iseng membuka layer Penutupan Lahan yang ada di peta Interaktif. Dalam peta interaktif disebutkan (dalam legendanya) bahwa itu tutupan lahan tahun 2009. 

Hasil singkatnya seperti dalam gambar berikut :




1. Dalam peta versi cetak, kembali ada hal yang ganjil, hutan sekunder berganti menjadi hutan primer dalam jangka waktu 2 tahun.
2. Peta tutupan lahan versi cetak tahun 2009 dengan peta tutupan lahan di interaktif berbeda, padahal sama-sama 2009. Di peta interaktif ada hutan sekunder yang menusuk punggungan TNGL, sementara di versi cetak tidak ada. 

Mohon jika ada tim WebGIS atau tim walidata yang melakukan interpretasi data dan membaca tulisan dalam blog saya ini bisa memberikan klarifikasi. Terimakasih banyak sebelumnya.

Sebagai user, saya sangat bangga dan bahagia sekali dengan adanya WebGIS ini. Saya semakin mudah mendapatkan data yang akan sangat membantu pekerjaan-pekerjaan perpetaan. Apalagi WebGIS ini satu-satunya yang ada di dunia lho, belum ada negara manapun yang membagikan data spasial (skala nasional) secara terbuka seperti ini. SALUT buat DIRJEN PLANOLOGI KEHUTANAN.

Terimakasih banyak buat Pak Yuyu Rahayu dan Pak Ruandha Agung yang di acara sosialisai WebGIS kemaren sudah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya.

Salam Spasial!

5 comments:

  1. Mbak, memuji atau menyindir nih? Saya jadi penasaran apa benar di dunia ini hanya kemenhut yg menyediakan data spasial. Coba mbak cek situs USGS, NASA, dll. Atau cek data situs lebih lengkap diKiFree GIS Data http://freegisdata.rtwilson.com/

    ReplyDelete
  2. Tepatnya saya memberi masukan membangun. Saya mengerti juga sumber data itu beragam. Cuma untuk kebutuhan tutupan lahan dengan tingakt kedetilan yang lumayan, kemenhut-lah andalan kita. Tersedia gratis utk seluruh Indonesia pula. Sudah selayaknya kita sebagai user memberikan masukan yang menjadikan data nasional kita lebih baik. Salam Peta!

    ReplyDelete
  3. Salam mbak..

    Sekarang peta interaktif per ijinnya sudah dimatikan fitur2nya..ntah sengaja ato tdk saya kurang tahu..

    ReplyDelete
  4. Oh gitu ya. Mungkin akan diganti dengan fitur yang lebih update *positive thinking*

    ReplyDelete
  5. ini kan penutupan lahan(land cover). Bagaimana konversikan land cover ke land use dan cara downloadnya dmn?

    ReplyDelete

P O P U L A R