Thursday, 28 November 2013

Misteriusnya Data Tutupan Lahan dari Dirjen Planologi Kehutanan

Berawal dari sebuah tugas menyajikan data tutupan lahan untuk wilayah Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (TRHS) yang terdiri dari 3 wilayah Taman Nasional (Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan Selatan), maka saya mencari-cari data yang tersedia dan terupdate. Cari-cari di google, ketemulah link WEBGIS ini milik Kementrian Kehutanan. 




Di web tersebut tersedia fasilitas download tutupan lahan seluruh Indonesia, khusus tahun 2009 dan 2011. Data yang tersedia berupa data ber-ekstensi KML yang mana bisa langsung dibuka di Google Earth. Karena data tersebut per-provinsi maka saya perlu mengolahnya hingga tersaji data per-taman nasional. Dengan menggunakan ArcGIS 10 proses konversi KML ke SHP berjalan lancar. Setelah saya olah dan hitung luasan per-tipe tutupan lahan, dan saya layout, sungguh takjub saya dengan hasil yang ada. Sebagai contoh saya sajikan data dari Gunung Leuser.



Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun Hutan Primer bisa meningkat drastis dari 491.380 Ha menjadi 694.916 Ha. Hampir meningkat 50%!!! 

Perubahan tersebut terjadi pada Hutan Sekunder di tahun 2009 dan berubah menjadi Hutan Primer di tahun 2011. Mungkinkah ini terjadi?? 

Padahal menurut kamus Wikipedia, definisi Hutan Primer adalah sbb :
An old-growth forest (also termed primary forest, virgin forest, primeval forest, late seral forest, or in Britain, ancient woodland) is a forest that has attained great age without significant disturbance and thereby exhibits unique ecological features and might be classified as a climax community.[1] Old-growth features include diverse tree-related structures that provide diverse wildlife habitat that increases the bio-diversity of the forested ecosystem. The concept of diverse tree structure includes multi-layered canopies and canopy gaps, greatly varying tree heights and diameters, and diverse tree species and classes and sizes of woody debris.

Sementara definisi hutan sekunder :
A secondary forest (or second-growth forest) is a forest or woodland area which has re-grown after a major disturbance such as fire, insect infestation, timber harvest or windthrow, until a long enough period has passed so that the effects of the disturbance are no longer evident. It is distinguished from an old-growth forest (primary or primeval forest), which have not undergone such disruptions, as well as third-growth forests that result from severe disruptions in second growth forests.

Nah, berdasar dua definisi diatas MUNGKINKAH dalam dua tahun hutan sekunder bisa berubah secara drastis menjadi hutan primer? Atau mungkin BAPLAN punya definisi lain? Entahlah saya tak mengerti.

Hati saya semakin patah setelah melihat hasil pemrosesan data untuk TN Kerinci Seblat dan Bukit Barisan Selatan. 

Di Bukit Barisan Selatan, sekitar 41.000 Ha Semak Belukar berubah menjadi Hutan Primer dan Sekunder hanya dalam waktu DUA TAHUN!!!

Sungguh misteri bukan???

6 comments:

  1. Cermati dulu baru comment, tanya dl ke sumbernya baru kritik

    ReplyDelete
  2. Menurut sy bisa jadi data lamanya pada tahun 2009 salah interpretasi sehingga terjadi seperti itu, untuk itu coba preview data pl 2009 dg citra akuisisi tahun 2009 untuk membuktikannya apakah itu benar hutan sekunder atau belukar pada tahun itu.

    ReplyDelete
  3. Untuk mendapatkan jawabannya, Silahkan datang di acara ini.
    Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan akan menyelenggarakan Sosialisasi WEBGIS Kementerian Kehutanan yang sedianya dilaksanakan pada:
    Hari, Tanggal : SENIN, 2 Desember 2013
    Pukul : 08.30 – 13.00 WIB
    Tempat : RUANG RIMBAWAN I,
    Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta
    Salam dari Suhartono Kementerian Kehutanan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gimana bisa dapat undangan resminya ya Pak?

      Delete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. Terimakasih semuanya atas tanggapan positif-nya. Terimakasih juga buat Pak Suhartono atas undangannya untuk hadir di acara sosialisasi WEBGIS

    ReplyDelete

P O P U L A R